Minggu, 20 April 2014

Api itu Masih Menyala...

Kali ini aku menulis bukan sebuah kisah roman tentangmu. Aku merasa ini bukan diriku, tapi disisi lain aku merasa aku baru menemukan diriku.

Bagi banyak orang mungkin adalah satu hal yang simple dan terdengar biasa jika kau berbicara tentang mimpi, tapi aku yakin ada sebagian orang yang tak biasa mengenal kata itu, terlebih itu adalah sebuah IMPIAN.

Sebut saja aku seorang makhluk, manusia biasa yang sama seperti manusia pada umumnya. Tapi saat ini aku seakan tersadar untuk apa aku disini, kenapa aku harus disini, dan apa aku setelah ini.

Kali ini aku sangat terbuka, ya, aku jujur, aku menghormati apa yang sedang ku pikirkan dan ku niatkan dalam hati. Aku seperti ditampar oleh sebuah gagasan dari kebisuan ku sebelumnya. Konyol? Kalau iya kenapa? Bukan masalah bagiku, terserah padamu.

Setidaknya tulisan ini yang menjadi saksi dari api yang sedang menyala dalam aliran darah ku. Tulisan ini yang mewakili sejuta asa dan rintisan harapan yang akan ku raih dalam sepak terjang perjalanan hidupku. Tulisan ini yang akan mengingatkan ku bahwa bara api itu takkan kunjung padam, karena tujuannya sudah terhampar dekat didepan mataku, didepan pandanganku. Tak sehari pun ia kubiarkan menjauh apalagi menghilang dari hadapanku.

Tidak ku pungkiri kekurangan dan kebodohanku, tidak ku pungkiri kelemahan dan kejelekanku, juga tak ku pungkiri semua yang buruk tentangku. Itulah aku, sebagai manusia biasa yang mempunyai kewajiban untuk terus memperbaiki diri. Aku juga tak menyangkal kau lebih baik dariku, aku tak menyangkal kau lebih pintar dariku, aku tak menyangkal kau lebih hebat dariku. Tapi satu yang harus kau tahu, aku tak selamanya selemah itu, jauh dibawahmu, karena keadaan bisa berbalik kapan saja.

Aku tak perduli apa yang kau katakan, aku tak perduli apa yang kau bicarakan tentangku, aku tak perduli gunjingan apa yang kau berikan padaku, aku tak perduli hinaan apa yang kau sodorkan padaku, aku juga tak perduli beribu cacian untuk membuatku mundur, karena kau tak punya hak untuk mematikan kobaran api semangat yang sudah mengalir dalam darahku, karena kau tak punya hak untuk mengendorkan semangat untuk tujuan yang akan ku raih kelak, dan karena kau juga tak punya hak untuk mengaturku atas apa yang ku jalankan dan ku perjuangkan.

Karena aku yakin pada satu kekuatan diantara kekuatan-kekuatan yang ada, dialah kekuatan MIMPI, dan telah ada IMPIAN yang menguatkanku atas kekuatan mimpi itu. Sejatinya SEDERHANA tapi LUAR BIASA, yang ada dalam diri setiap manusia, ya, sebuah IMPIAN..

Hanya IMPIAN dan KEYAKINAN yang membuat manusia berbeda dari beberapa manusia lainnya. Dan yang dapat dilakukan seorang makhluk bernama manusia terhadap impian dan keyakinannya adalah hanya dengan MEMPERCAYAINYA..

Aku punya IMPIAN, dan aku YAKIN akan MEWUJUDKAN IMPIAN itu..


Thank's for http://m.kompasiana.com/post/read/626601/2/next-kabinet.html ^_^

0 komentar:

Posting Komentar