Merasa menjadi manusia tak berguna...
Hahaha, hanya bisa tertawa dengan statment diatas. Tentu saja ini hal yang lucu, lucu sekali. Saat seseorang merasa dirinya sudah tidak lagi memilki potensi yang mampu diberikan ke umat, ya inilah akhirnya statment yang dapat ia buat. Memang hal ini terkesan sangat pengecut, tapi yahh apa mau dikata. Terkadang memang ada keadaan saat seseorang tidak dibutuhkan dimanapun dan diletakkan ditempat-tempat yang hanya meminta potensi seadanya. Hal ini terbukti dengan pengalamanku sendiri. Emang niatnya mau curhat sih disini.
Walau aku sendiri mengaggap lucu statment diatas, tapi tak dapat kupungkiri saat ini aku tengah merasakan hal itu, perasaan saat dimana kita dianggap menjadi seseorang yang dikesampingkan, yang ada hanya sekedar untuk pelengkap dan bumbu tambahan. Hal inilah yang membuat semangatku terluka, seperti ada suatu rasa didalam dadaku yang membuncah bagai lava gunung berapi yang telah berabad-abad lamanya terpendam didasar bumi, semua bergelung-gelung menjadi satu dan seakan mencoba menerobos ingin memuntahkan laharnya keluar dari rongga dadaku. Air mataku pun mulai menumpuk di pelupuk, dan memang tak berapa lama kemudian meluap lalu membentuk sebuah anakan sungai dipipiku. Haahhh, pengecut. Memang. aku akui aku memang seorang pengecut. Yang hanya karena masalah sekecil ini aku harus merasa sakit. Tapi tak dapat dinyana semua tengah kurasakan sekarang. Ingin rasanya aku lari dari kenyataan dan mengundurkan diri dari jalan ini, tapi itu akan semakin membuat daftar kriminalku bertambah tebal. Ya Tuhan. Salahkah aku merasakan hal menyakitkan seperti ini? ataukah memang tak seharusnya aku merasa tersisihkan? atau apakah selama ini aku yang tak menyadari bahwa aku memang sudah terpisah dari yang lain?
Tuhan, aku tahu saat ini aku sedang dalam keadaan kalap, tak tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Ya, posisiku sedang dalam keadaan emosi penuh, sehingga aku masih belum mampu berfifir jernih. Aku merasakannya, memang tumpukan lahar didadaku ini bukannya surut tetapi justru malah semakin membuncah setiap kali aku mengingat peristiwa ini. Sejujurnya, aku juga tidak ingin mersakan hal ini, ini sungguh konyol dan sangat kekanak-kanakan. Tapi aku mampu berbuat apa?? aku tak mampu berbohong dengan mengatakan tidak apa-apa, tetapi sebenarnya aku merasa sangat terluka. Aku tak sanggup. Benar-benar tak sanggup lagi.
Bodohnya aku memang. Bodoh karena telah merasa menjadi orang yang dibutuhkan dijalan ini. Tapi nyatanya... Seberapa besarpun aku berusaha memantaskan diri. Aku tetap tak sanggup bertahan...
Mungkin memang semakin bodoh aku saat memutuskan berhenti, tapi saat ini, rasa sakit ini membuatku buta untuk mengambil keputusan lain.. :'(
Maaf... :'(
Lagipula aku pun menyadari, bahwa aku memang bukanlah orang yang memiliki potensi apa-apa, sehingga ada maupun tidak adanya aku, tidak memiliki pengaruh apa-apa...
Lelah memang berjuang dijalan ini, tetapi sangat sakit saat lelah itu harus bercampur dengan rasa tidak dibutuhkan...
Lagipula aku pun menyadari, bahwa aku memang bukanlah orang yang memiliki potensi apa-apa, sehingga ada maupun tidak adanya aku, tidak memiliki pengaruh apa-apa...
Lelah memang berjuang dijalan ini, tetapi sangat sakit saat lelah itu harus bercampur dengan rasa tidak dibutuhkan...
0 komentar:
Posting Komentar