Sebuah pertemuan indah selepas magrib hari ini memberi rasa yang cukup menusuk di dalam kalbu. Benar-benar membuatku membuka mata selebar-lebarnya bahwa dunia memang tidak sekecil itu. Tidak hanya selebar dunia di mana kita biasanya beraktivitas. Dunia ini memang ternyata sangat lebar bersama dengan berjuta masalahnya.
Aku hanya dapat terpaku, saat melihat dan mendengar sendiri segala hal yang selama ini mungkin kucoba untuk tak mau tahu. Ya, luasnya dunia itu bukan kita tak tahu, tapi terkadang memang kita yang tak mau tahu dan tak berusaha mencari kesempatan untuk tahu. Jangankan untuk bergabung dan menjadi pemeran di panggung sana, hanya sekedar mencari tahu saja kadang kita enggan.
Sore ini saat mendengar kabar dari saudari-saudariku, sungguh aku benar-benar merasa tertampar. Sebuah tamparan yang sangat keras menghantam kalbu ini hingga berkeping-keping. tiba-tiba terbersit sebuah pertanyaan sederhana yang selama ini mungkin selalu aku sepelekan,
kemana saja aku selama ini?
apa saja yang telah aku lakukan?
kemana ku buang waktu-waktu luangku?
Mengapa dari dulu hingga detik ini aku hanya berada di titik ini?
kemana sajakah semua waktu luang yang selama ini kumiliki?
Kenapa aku hanya berjalan ditempat tanpa mampu melakukan apapun hanya untuk selangkah lebih maju?
Kemana?? aku kemana?? apa yang sedang aku lakukan??
Sakit sekali rasanya, saat kusaksikan dengan mata kepalaku sendiri, saudara-saudariku tengah berjuang disana, di dunia yang bahkan untuk mencari tahunya saja dulu aku enggan. Mereka menangis darah, mengorbankan segalanya di jalan ini, waktu berharga mereka, harta mereka, tenaga mereka, fikiran mereka, bahkan perasaan mereka.
Mereka korbankan semuanya, tapi aku dan sebagian besar 'yang lain' masih saja berdiri dan hanya berjalan ditempat. Terdiam membisu menyaksikan saudara-saudara berpotensi itu berjuang mati-matian sendiri. Tanpa menyadari bahwa diam berarti tak berarti, bahwa diam berarti tak memiliki kontribusi, bahwa diam berarti tak berpotensi. Dan bodohnya lagi aku masih berusaha mengumpulkan serpihan-serpihan kenyamanan yang enggan untuk aku lepaskan. Masih saja tertaih-tatih dan terseok-seok hanya untuk memikirkan kepentingan diri sendiri.
Aku masih saja disini, masih berkutat dengan nilai, masih berkutat dengan perasaan, masih berkutat dengan amalan-amalan yang tak sampai2 target, masih merasa berat untuk melepaskan waktu istirahat, masih mengeluh dengan keadaan yang tidak nyaman, masih AAHHH..!!
Jelas. Pantas saja waktu ini seakan diam tak berputar, karena memang diri ini yang beku dan enggan untuk memutarnya. Disaat yang lain sudah berfikir untuk peradaban, aku masih terpaku memikirkan nasibku sendiri dimasa depan..
Ya Allah. Kemana aku selama ini????
Ternyata, sudah banyak sekali hal yang selama ini aku lewatkan :'(
0 komentar:
Posting Komentar