Kamis, 21 November 2013

Money Politik..?? 'itu bukanlah sebuah omong kosong'

Sudah tidak asing lagi ditelinga kita semua tentang masalah money politik. Bagaimana tidak, sekarang bahkan hal ini sudah menjadi trend dikalangan elit politik indonesia. Bahkan dari hal yang terkecil sekalipun sampai hal besar dan berskala internasional. Sekarang hal yang dahulunya tabu ini sudah tak lagi menjadi hal memalukan untuk dilakukan, bahkan terkadang sebagian orang merasa bangga jika dengan terang-terangan diiming-imingi uang untuk mengsukseskan tujuan suatu kedudukan.
Jika sudah demikina, siapakah yang sebenarnya akan dirugikan?
Jawabannya hanya satu. Rakyat. Tak pelak lagi, memang hanya kitalah yang berperan penting dalam mengsukseskan cara kotor ini. Dan cuma hanya kitalah yang berperan penting juga untuk menghancurkan praktik pembodohan ini.
Bayangkan, jika kedudukan-kedudukan pengsejahteraan rakyat dipegang oleh orang-orang yang diawal sudah mengiming-imingi kita dengan materi untuk mendapatkan kekuasaan, tidak mustahil saat sudah menjabat hanya akan menghabiskan waktunya untuk menikmati kejayaannya sendiri tanpa memikirkan nasib rakyat yang sengsara dan terinjak-injak oleh kekuasaanya. Toh, rakyat telah di bayar pada awalnya, jadi konsekuensi dong dengan keadaan yang sekarang karena mau memilih pemimpin, hanya karena bayaran beberapa rupiah saja. 
Sebagai mahasiswa misalnya, di tingkat tertinggi kita akan di hadapkan pada pemilihan pemimpin untuk kampus yaitu pemilihan Presiden Mahasiswa. Disini peran kita sebagai rakyat atau sebagai keluarga besar mahasiswa, sangatlah penting dalam menentukan seorang pemimpin yang mampu membawa perubahan kearah positif untuk kampus tercinta ini. 
Sosok pemimpin yang benar-benar mampu mengemban amanah dengan sebaik-baiknya, sosok yang benar-benar kompeten di bidangnya, dan sosok yang benar-benar mampu menjalankan perannya dengan benar dan tidak menyimpang dari jalur yang seharusnya. Disini kita khususnya mahasiswa harus mampu memilih dengan cerdas dan jeli. Siapakah sosok yang benar-benar mengemban amanah dengan cara yang jujur, dengan jalan yang baik, dengan tujuan yang mulia dan mampu memberi bukti bukan hanya janji. Karena, jika diawal saja sudah menempuh jalan yang salah, maka didepan sana akan banyak onak duri dan jurang - jurang besar sebagai bagian dari perjalanan. Namun, jika diawali dengan suatu kebenaran dan kejujuran, rata-rata jalan lurus akan membentang indah di depan sana. Begitu pula lah kepemimpinan yang akan diemban oleh calon pemimpin kampus kita nanti. 
Jika memang seseorang itu memiliki niat kuat yang bersih untuk memajukan kampus, ia akan mewujudkan impiannnya dengan jalan yang benar dan bersih pula. Namun, jika dari awal memang tidak memiliki niat yang bersih dan benar, kemungkinan akan menghalalkan segala cara agar tujuannnya itu dapat tercapai.
Jadi, sebagai rakyat atau keluarga besar mahasiswa Telkom Engineering School, nasib kita, nasib saudara-saudara kita, dan nasib kampus kita, ada ditangan kita semua, selaku mahasiswa TES. Mari suskeskan PEMIRA besok dengan memilih pemimpin selanjutnya secara cerdas dan jeli :)

0 komentar:

Posting Komentar