Sebulan sudah aku tak lagi pernah bertemu dengan senja. Entah bagaimana khabarnya sekarang. Aku tak tahu. Beberapa waktu yang lalu kami sempat berpapasan, namun aku tak kuasa untuk menyapa. Entahlah, ada sesuatu yang menerkam jantungku tat kala melihat senja berjalan mesra dengan malam. Aku hanya terpaku dan bergeming, meihat mereka dari kejauhan tanpa berani melangkah mendekat. Kubiarkan moment itu berlalu. Setelah sekian lama aku mencari senja yang tak kunjung aku temukan, mengapa harus dipertemukan dengan kejadian yang menyakitkan seperti itu.
Haahhh...
Aku menghela nafas berat. Tak apalah, batinku. Toh pada awalnya memang salahku yang meninggalkan mereka berdua saja di pinggir pantai sore itu. Ya sudahlah, mau diapakan lagi? Toh semua sudah terlanjur. Lagi pula, apa yang sedang aku harapkan? Mengapa hal begini saja bisa membuat jantungku terasa nyeri? Aku tak mengerti. Dan sedang tidak ingin peduli.
Kuteruskan langkahku menuju pelataran angkasa. Aku harus mengudara, batinku lagi. Masih banyak hal yang harus aku kerjakan. Masih banyak kewajiban-kewajiban yang harus aku tunaikan. Tidak ada lagi waktuku untuk memikirkan hal-hal yang 'kurasa tidak penting'. Selama ini telah banyak waktuku terbuang hanya untuk memikirkan hal-hal konyol. Hahaha,,, toh pada akhirnya semua tetaplah bayangan semu yang tak akan pernah menwujud menjadi kenyataan.
Sudahlah. Aku tak mau lagi mengingat-ingat tentang masa lalu. Biarlah. Biar saja semua yang telah terjadi berlalu. Menjadi hamparan kenangan yang menyimpan banyak pelajaran berharga. Yaap, karena memang banyak pelajaran berharga yang dapat aku petik dari kisah demi kisah yang telah teruntai dibelakangku. Dan yang paling menggores di benakku adalah : untuk lain kali, aku tak akan lagi menjadi seorang pengecut.
Kini, aku hanya ingin fokus. Fokus pada apa yang harus aku kerjakan dan aku lakukan hari ini. Melakukan yang terbaik dan memanfaatkan waktuku se-efisien mungkin. Aku sudah lelah menguntai mimpi yang tak realistis. Mungkin pepatah 'gantungkan mimpimu setinggi bintang' tak berlaku untukku. Apalah arti mimpi yang tinggi jika kita tak mampu meraihnya. Kurasa kata 'Buatlah mimpi yang rasional' lebih cocok buatku saat ini. Bukan berarti aku underestimate, namun memang sedang mencoba mencerna kata realistis itu sendiri.
Sebagai contohnya, jika memang bermimpi ingin menggapai bintang, setidaknnya kita harus memantaskan diri setinggi mimpi yang ingin kita raih. Lalu masalahnya, mampukah kita? Oke, jika memang bisa diselesaikan dengan usaha dan do'a. Tapi apakah hanya dengan usaha dan do'a saja cukup untuk membuat kita sukses meraih mimpi?
Kurasa tidak. Jangan lupakan dua faktor penting dari penentu kesuksesan. Yaitu, Bakat dan keberuntungan.
Orang yang berbakat, tak memerlukan usaha keras untuk mendapatkan impiannya, karena memang sedari awal ia telah dianugerahi bakat yang membuatnya pantas untuk memperoleh mimpinya. Namun, memang ada sebagian orang yang mendapatkan faktor kedua yaitu 'keberuntungan' untuk kemudian meraih kesuksesannya. Kurasa faktor kedua ini yang sangat menarik, disini berperan kekuatan do'a dan kesungguhan usaha tadi dibuktikan. Namun lagi-lagi, semua pasti tetap pada porsinya.
Kita tak bisa memaksakan mimpi besar harus terwujud, tapi tak memiliki kapasitas memadai untuk memperoleh mimpi tersebut. Itulah yang kumaksud sebagai mimpi yang realistis. :)
Yaa, bermimpi dengan realistis kurasa pilihan terbaik untuk saat ini, ucapku dalam hati. Kulangkahkan kakiku lebih cepat menuju dermaga cakrawala. Aku sudah tak sabar ingin bertemu tantangan baru hari ini. Entah apa yang akan terjadi diatas sana nanti. Tapi kurasa pasti akan terap menyenangkan seperti biasanya. Aku percaya, dan masih percaya bahwa bahagia itu adalah tergantung bagaimana kita memandang dunia.
Dan hari ini, aku sedang ingin 'bahagia'.
:)
Yaa, bermimpi dengan realistis kurasa pilihan terbaik untuk saat ini, ucapku dalam hati. Kulangkahkan kakiku lebih cepat menuju dermaga cakrawala. Aku sudah tak sabar ingin bertemu tantangan baru hari ini. Entah apa yang akan terjadi diatas sana nanti. Tapi kurasa pasti akan terap menyenangkan seperti biasanya. Aku percaya, dan masih percaya bahwa bahagia itu adalah tergantung bagaimana kita memandang dunia.
Dan hari ini, aku sedang ingin 'bahagia'.
:)
0 komentar:
Posting Komentar