Rabu, 30 Oktober 2013

Obat Anti Nyamuk

Pahit. Ya, seperti rasa obat anti nyamuk. Jangan tanya bagaimana aku tau rasanya, hanya orang bodoh yang mau berusaha mencoba rasa khas dari obat anti nyamuk. Ini analogi sederhana yang aku dapat, karena ga tau lagi harus mikir analogi apa. Obat anti nyamuk memang bukan satu2nya yang rasanya pahit. Tapi dialah satu2nya yang aku temukan tak memili cukup banyak manfaat untuk sekelilingnya kecuali membasmi nyamuk namun tetap saja berdampak buruk bagi penggunanya.

Yaa, memang begitulah faktanya, mau obat anti nyamuk manapun, mau se-modern apapun, semua tetap beracun, judulnya memang anti nyamuk sih, namun imbasnya bukan hanya pada nyamuk, tapi juga makhluk hidup disekitarnya, walau memang dengan dosis tertentu tak berpengaruh besar, namun jika terus-terusan??

Semua akan merusak. mau seberapa kuatnya fisik, mau seberapa tangguh menjaga ruinitas pola hidup sehat, semua tetap akan berdampak. 

Sebenernya tulisan ini ga ada hubungannya sama obat anti nyamuk, hanya saja, tercetus ide, betapa menyedihkannya kita jika diibaratkan hidup menjadi seperti sang obat anti nyamuk. Mungkin di sisi lain kita memang bermanfaat bagi sekeliling, namun disisi lain juga berdampak merugikan bahkan meluas hingga ke berbagai kalangan. Lalu apa arti bantuan yang kita berikan jika ujung2nya hanya memberi manfaat sesaat tapi memberi mudharat yang lebih banyak?

Ironis memang, tapi terkadang memang ada sebuah kenyataan yang tak pernah terbayangkan terjadi. Yaah, belajar dari masa lalu memang guru terbaik, tapi tak juga membantu jika memang di masa transisi tidak ada motivasi dan harapan untuk maju. Peran orang terdekat memang sangat dibutuhkan dalam hal ini. Tapi semua memang harus kembali paad pribadi masing2. 

Ada kalanya seseorang dituntut harus menerima semua keadaan dengan berlapang dada. Semua bukan karena kebetulan. Semua karena memang itulah yang sedang ia butuhkan. Karena suatu saat nanti, bisa jadi dalam hidupnya akan bertemu dunia yang tidak ada satupun keadaan yang sesuai dengan keinginannya, disinilah ia harus dituntut dewasa, pengalaman masa lalu akan mengajarkannya bagaimana bersikap yang seharusnya.

Lagi-lagi semua tak kan mampu dilakukan sendiri. Jika memang berat untuk memperoleh sesuatu yang dipercayai. Cukup percaya satu hal saja. Jadilah pribadi yang tidak merugikan. Tak peduli bermanfaat atau tidak bagi sekitarmu, yang penting jangan jadi benalu yang membuat kebahagiaan orang lain terenggut hanya karena ulah mu sekecil apapun.

Alangkah baiknya jika mampu memberi manfaat dan tak merugikan bagi siapapun. Cukup melakukan mana yang menurutmu mampu kamu lakukan untuk kebaikan. Jangan berfikir bahwa dunia harus melihat apa yang kamu kerjakan, karena itu akan menimbulkan derita baru dalam hidupmu, ketika engkau sudah memiliki harapan untuk diakui sekelilingmu dalam hal apapun, itu tanda kau akan mengeyam kesengsaraan seumur hidup selama belum diakui siapapun  :)


Janganlah hidup untuk menjadi seperti yang orang lain inginkan, tapi hiduplah menjadi seperti yang seharusnya kamu lakukan ^^


Ingat, "Riya' itu seperti semut hitam, diatas batu hitam, dalam gelap malam". Jadi, berhati-hatilah sesngguhnya ia menyusup kedalam hatimu sedangkan kamu tak menyadarinya...

Minggu, 27 Oktober 2013

Selarik Cahaya


Kemilau fajar sedikit mennyembul di dalam dinginnya kehidupan batin ini, memang tak segala hal itu terkadang semudah yang dibayangkan orang-orang, namun memang benar adanya diri sendirilah yang membuat sebuah awal keterpurukan...

Pola pikir kita memang terkadanag berperan besar dalam menentukan setiap langkah keputusan yang akan diambil, tak jarang fikiran yang penuh keguncangan menimbulkan perkara-perkara yang sulit untuk terpecahkan, berimbas menjadi pribadi yang bermasalah dan mudah menyerah pada keadaan...


Disini pentingnya kemampuan mengolah emosi dengan baik, bahkan Rasul pun mengajarkan tentang cara menyelesaikan masalah dengan lemah lembut :)

Ga penting seberapa besar masalah yang dihadapi, yang penting adalah usaha untuk mau memperbaikinya. Sebagaimana kegagalan, itu adalah awal dari sebuah kesuksesan jika ada niat dan usaha untuk bangkit dan berjuang meraih kesuksesan yang masih tertunda...

Benar adanya, jika kita merasa diri paling menderita, itulah yang akan tercipta di dalam fikiran kita, namun jika mau mengolah fikiran menjadi dunia yang lebih positif, insya Allah perkahan-lahan kendali emosi itu akan tergenggam :)

Tak mudah memang mengalihkan perhatian dari sebuah masalah, namun akan terasa mudah jika memang kita tahu ekspektasi yang akan kita tuju dari sebuah perubahan...

Kembali ke hadist arba'in yang pertama :) "Innamal 'amalu binniat" (segala sesuatu itu tergantung niatnya) ^_^

Awal yang mudah untuk perbaikan adalah berani melangkah kedalam badai perubahan, tidak mudah memang, dan butuh perjuangan berat, namun disetiap percabanagn jalan pasti akan selalu ada petunjuk yang datang jika jelas kepada siapa kita bergantung :)


Rabu, 23 Oktober 2013

Hati yang ingin kembali

Demi Nama Allah yang menciptakan Langit dan Bumi...

Ya Allah, kaki kecil ini masih tertatih melangkah terseok-seok di rimba perjuanganmu, tubuh ini masih renta dan tak berdaya kala kau tiupkan angin kecil ditengah perjalanan ini, iman ini masih amat sangat kering, hati ini masih hitam berlumpur penuh noda dosa yang tak terampunkan di mata-Mu apalagi dimata manusia...

Ya Tuhanku, Sang Maha pengasih dan Penyayang...
Kali ini kaki kecil yang tak tahu terima kasih ini kembali mengemis cinta dan rahmat-Mu, setelah berjuta-juta benih dosa terhampar di atas tanah jiwanya yang semakin gersang hidup tanpa cahaya...
Kini ia berlari tertatih-tatih, mengharap Engkau kembali memeluknya, Berharap Engkau kembali membimbingnya, Berharap Engkau kembali menjadi pegangannya, Berharap Engkau kembali menjadi panutannya, Berharap Engkau kembali selalu bersamanya, Berharap Engkau kembali menjadi satu-satunya tempat ia bergantung...

Ya Rahman, Sang Raja yang merajai seluruh Raja...
Sudikah kiranya Engkau mengulurkan serpihan cahaya-Mu  untuknya?
Untuk hambamu yang telah jauh jatuh kedalam lumpur dosa yang kesekian kalinya?
Masihkah ada maaf-Mu yang tak terbatas untuknya?
Masihkah ada maaf-Mu yang Maha pemaaf untuknya?
Masih adakah ampunan dan rahmat dari-Mu untuknya yang selalu membuat-Mu kecewa?

Ya Allah yang Maha pengampun dan Maha Penerima Taubat...
Sekiranya hari ini masih diizikan untuk merasakan seluruh nikmat yang Engkau berikan, aku hanya ingin satu Ya Rabb...
Izinkan aku untuk selalu merasakan manisnya nikmat Iman kepada-Mu,,,
Yaa... Hanya kepadaMu...